Ritus atau upacara khas bali yang penuh nilai-nilai ajaran agama Hindu, dua diantaranya ialah otonan dan ngaben. Berikut penjelasan selengkapnya.
Pulau Bali memang menjadi destinasi wajib karena alam asri, indah serta menawan, apalagi punya berbagai perayaan istimewa. Ada berbagai upacara khas Bali yang wajib didatangi saat menjadikan Pulau Dewata sebagai destinasi liburan.
Perayaan di Pulau Dewata sangat istimewa karena kental akan nilai-nilai ajaran agama Hindu. Hal tersebut berpadu akan keelokan kultur Bali penuh makna yang indah, bahkan tidak bisa ditemukan di negara manapun.
Setiap perayaan pasti memiliki makna serta konsep yang berbeda-beda, sehingga semakin menambah wawasan bagi pengunjung Indonesia hingga mancanegara. Berikut beberapa rekomendasi perayaan istimewa di Pulau Dewata yang tidak boleh dilewatkan.
Upacara Khas Bali
Pulau Seribu Pura atau Bali memang menjadi lokasi yang selalu ramai pengunjung, baik lokal maupun mancanegara. Apalagi terdapat berbagai destinasi wisata di Pulau Seribu Pura yang tidak boleh diremehkan, apalagi terdapat perayaan istimewanya.
Bali memang tak terlepas dari kegiatan adat yang punya konsep unik serta penuh arti mendalam. Mengingat pulau ini mayoritas memiliki penduduk umat Hindu sehingga ada banyak upacara khas Bali yang wajib dikunjungi, berikut penjelasannya.
- Otonan
Otonan merupakan perayaan untuk memperingati kelahiran sang buah hati. Biasanya diterapkan saat sang buah hati berusia 6 bulan dan dilakukan berulang dengan hitungan sama, hanya saja perayaannya lebih kecil.
Masyarakat Pulau Dewata yakin bahwa perayaan tersebut akan menjadi penentu watak seseorang. Bahkan banyak yang melakukan kembali perayaan otonan ini saat watak sang anak kurang baik agar bisa berubah ke arah positif.
- Ngaben
Sebagian besar masyarakat Indonesia, bahkan yang belum pernah ke Pulau Dewata pasti sudah tahu perayaan ini. Ngaben ialah upacara membakar mayat Hindu di Bali, masyarakat percaya dapat menyempurnakan jenazah kembali kepada Pencipta.
Hanya saja perayaan tersebut memiliki tiga jenis yaitu Swasta, Sawa dan Asti Wedana, tetapi tidak semua masyarakat Bali bisa melakukannya. Namun setiap perayaan memiliki makna serta konsep berbeda-beda, pastinya tidak terlepas akan nilai-nilai dalam agama Hindu.
- Melasti
Upacara khas Bali penuh keunikan lainnya ada Melasti yang dilaksanakan setahun sekali sebagai deretan Hari Raya Nyepi. Tujuannya adalah menyucikan diri bagi umat Hindu, biasanya dilaksanakan selama tiga hingga empat hari sebelum Nyepi.
Umat Hindu yang melaksanakan perayaan ini akan berkunjung ke mata air terdekat yang dianggap suci, contohnya laut serta danau. Nantinya umat Hindu akan menyiramkan air secara perlahan ke kepala setiap penduduk agar bersih dari hal negatif maupun noda.
- Galungan
Galungan merupakan perayaan masyarakat Pulau Dewata setiap 210 hari sekali untuk memperingati kemenangan melawan kejahatan. Namun bukan sembarang kemenangan melainkan keberhasilan Dewa Indra mengalahkan Mayadenawa.
Umat Hindu Pulau Dewata percaya bahwa peringatan tersebut dilaksanakan atas keberhasilan kebaikan melawan kejahatan. Adanya perayaan ini diharapkan umat Hindu bisa mengendalikan nafsu negatif serta selalu bersyukur atas berkat dari Yang Maha Kuasa.
- Mepandes
Terakhir ada perayaan mepandes atau metatah sebagai kegiatan potong gigi seorang anak yang memasuki usia remaja. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menghapuskan hawa nafsu negatif seperti sifat serakah, sering cemburu, serta mudah marah.
Biasanya ada enam buah gigi taring bagian atas yang akan dikikis, pelaksana perayaan tersebut yaitu seseorang yang dituakan. Bahkan mepandes berguna untuk membayar sangkutan ibu bapak kepada anak karena dapat menghapuskan sifat negatif dari dalam diri.
Kesimpulan
Upacara khas Bali sebenarnya masih banyak, tetapi beberapa penjelasan tersebut sudah menggambarkan keindahan budaya Pulau Dewata. Bahkan tidak semua wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata mengetahui adanya perayaan istimewa umat Hindu tersebut.